Name: Dona Rema
Nim: 2006100275
Class: MC 10-5B
Subject: Media Relations
Nim: 2006100275
Class: MC 10-5B
Subject: Media Relations
Arti Kegadisan
Oleh Dona Rema
Bagaikan kacang lupa kulitnya, seorang gadis cantik rupawan yang rela melakukan apa saja demi suatu kenikmatan tanpa melihat resiko apa yang bisa terjadi terhadap hidupnya, itulah Clara (nama samaran) 15 tahun yang rela kehilangan keprawanan tanpa berpikir panjang.
Ada sisi lain dalam dunia agama manusia yang tidak pernah sepi. Itulah hal-hal yang menjunjung tinggi arti keperawanan, keperjakaan, dan penahanan seksual. Fenomena seks bebas yang terjadi di masyarakat sekarang ini, ternyata tidak hanya terlibat oleh orang-orang dewasa saja. Pelajar seperti Clara, sudah terlibat freesex sejak ia menduduki bangku SMP kelas 1.
Clara dapat dibilang sering melakukan hubungan intim dengan kekasihnya. Ia bahkan mengakui bahwa berhubungan intim itu nikmat. Ia juga berasumsi bahwa melakukan hubungan intim itu merupakan keharusan untuk orang yang berpacaran. Segitu cetekkah pikirannya sampai-sampai ia rela kehilangan kegadisannya hanya demi seorang kekasih yang belum tentu mau bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh Clara?. Clara pun hanya berkata bahwa ia melakukan hubungan intim tersebut hanya semata-mata ia sayang dengan kekasihnya dan ia tidak pernah menyesal akan perbuatannya itu.
Faktor kurangnya kasih sayang orang tua juga yang membuat ia hidup bebas. Orang tuanya tidak peduli dengan dia kemanapun ia pergi dan apapun yang ia lakukan. Ia hanya tinggal seorang diri di sebuah apartment. Hidup mandiri, hidup bebas sesuka hati, tidak takut akan dosa, dan tidak juga mementingkan arti kegadisan, itulah Clara.
Ada sisi lain dalam dunia agama manusia yang tidak pernah sepi. Itulah hal-hal yang menjunjung tinggi arti keperawanan, keperjakaan, dan penahanan seksual. Fenomena seks bebas yang terjadi di masyarakat sekarang ini, ternyata tidak hanya terlibat oleh orang-orang dewasa saja. Pelajar seperti Clara, sudah terlibat freesex sejak ia menduduki bangku SMP kelas 1.
Clara dapat dibilang sering melakukan hubungan intim dengan kekasihnya. Ia bahkan mengakui bahwa berhubungan intim itu nikmat. Ia juga berasumsi bahwa melakukan hubungan intim itu merupakan keharusan untuk orang yang berpacaran. Segitu cetekkah pikirannya sampai-sampai ia rela kehilangan kegadisannya hanya demi seorang kekasih yang belum tentu mau bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh Clara?. Clara pun hanya berkata bahwa ia melakukan hubungan intim tersebut hanya semata-mata ia sayang dengan kekasihnya dan ia tidak pernah menyesal akan perbuatannya itu.
Faktor kurangnya kasih sayang orang tua juga yang membuat ia hidup bebas. Orang tuanya tidak peduli dengan dia kemanapun ia pergi dan apapun yang ia lakukan. Ia hanya tinggal seorang diri di sebuah apartment. Hidup mandiri, hidup bebas sesuka hati, tidak takut akan dosa, dan tidak juga mementingkan arti kegadisan, itulah Clara.
0 comments:
Posting Komentar