
Seorang loper koran bernama Niko Petrus yang berumur 20 tahun ini saya temui ini sedang berada di kios koran di daerah rawamangun.Saya bisa bertemu niko karena ia adalah temannya teman saya.Orangnya sangat ramah dan terkadang suka bercanda dengan logat bataknya yang kental, karena ia masih keturunan orang batak. Lalu saya mulai membuka catatan dan menanyakan beberapa pertanyaan.
Niko petrus adalah seorang loper koran yang berumur 20 tahun. Ia bekerja menjadi loper koran semenjak bapak nya meninggal, ia menjadi tulang punggung keluarganya untuk membiayai adik-adiknya sekolah dan kebutuhan sehari-hari. Niko adalah anak ke 2 dari 5 bersaudara. Kakaknya yang pertama tinggal di Medan, kakaknya adalah seorang calon pastor di kampungnya di medan. Adiknya yang ke 3 dan ke 4 duduk di bangku SMA dan SMP, sedangkan adiknya yang paling kecil berumur 5 tahun. Adik-adiknya niko juga bekerja sebagai loper koran, kecuali yang paling kecil. Niko berhenti sekolah kira-kira 2 tahun yang lalu ketika ia lulus SMA. Ia tidak melanjutkan kuliah karena tidak mempunyai biaya, tapi Niko tetap mempunyai keinginan untuk melanjutkan kuliah. Karena ia yakin semakin tinggi pendidikan semakin mudah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan mengahasilkan uang lebih banyak. Waktu pertama kali menjadi loper koran awalnya niko malu, tapi dengan dukungan dari teman-teman terdekatnya niko jadi lebih percaya diri. Niko terkadang suka kesal karena penghasilannya tidak sesuai dengan cape nya. Dan pernah suatu ketika ada yang beli koran tapi orangnya langsung pergi (padahal belun bayar) dan pernah juga ada yang bayarnya kurang terus langsung pergi. Sedangkan kalau sedang hujan penghasilan langsung jadi berkurang drastis dikarenakan ia harus berteduh dan tidak mendagangkan korannya. Tapi apapun yang terjadi niko tetap sabar menjalani kehidupan sehari-harinya dengan menjadi loper koran walaupun disengat oleh sinar matahari yang terik.
Selain menjadi loper koran niko juga ikut klub sepakbola, karena ia bercita-cita menjadi pemain bola. ”Supaya dapat uang banyak seperti Bambang Pamungkas!” kata Niko.(Bambang Pamungkas adalah pemain tim nasional sepakbola Indonesia yang sekarang bermain di klub Persija Jakarta). Niko tidak mengeluarkan uang sepeser pun dalam melakukan kegiatan klub tersebut dikarenakan ia mendapat beasiswa. Niko mendapat beasiswa karena ia dianggap punya bakat di dalam sepakbola.
Keinginan Niko saat ini hanyalah dapat membahagiakn ibunya dan adik-adiknya, dan suatu saat bisa kuliah lagi. Keinginan niko untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi sangat besar karena setiap hari ia selalu membaca koran, dan dari gaya bicaranya ia terlihat cerdas selain itu ia juga mempunyai wawasan yang luas.
Niko petrus adalah seorang loper koran yang berumur 20 tahun. Ia bekerja menjadi loper koran semenjak bapak nya meninggal, ia menjadi tulang punggung keluarganya untuk membiayai adik-adiknya sekolah dan kebutuhan sehari-hari. Niko adalah anak ke 2 dari 5 bersaudara. Kakaknya yang pertama tinggal di Medan, kakaknya adalah seorang calon pastor di kampungnya di medan. Adiknya yang ke 3 dan ke 4 duduk di bangku SMA dan SMP, sedangkan adiknya yang paling kecil berumur 5 tahun. Adik-adiknya niko juga bekerja sebagai loper koran, kecuali yang paling kecil. Niko berhenti sekolah kira-kira 2 tahun yang lalu ketika ia lulus SMA. Ia tidak melanjutkan kuliah karena tidak mempunyai biaya, tapi Niko tetap mempunyai keinginan untuk melanjutkan kuliah. Karena ia yakin semakin tinggi pendidikan semakin mudah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan mengahasilkan uang lebih banyak. Waktu pertama kali menjadi loper koran awalnya niko malu, tapi dengan dukungan dari teman-teman terdekatnya niko jadi lebih percaya diri. Niko terkadang suka kesal karena penghasilannya tidak sesuai dengan cape nya. Dan pernah suatu ketika ada yang beli koran tapi orangnya langsung pergi (padahal belun bayar) dan pernah juga ada yang bayarnya kurang terus langsung pergi. Sedangkan kalau sedang hujan penghasilan langsung jadi berkurang drastis dikarenakan ia harus berteduh dan tidak mendagangkan korannya. Tapi apapun yang terjadi niko tetap sabar menjalani kehidupan sehari-harinya dengan menjadi loper koran walaupun disengat oleh sinar matahari yang terik.
Selain menjadi loper koran niko juga ikut klub sepakbola, karena ia bercita-cita menjadi pemain bola. ”Supaya dapat uang banyak seperti Bambang Pamungkas!” kata Niko.(Bambang Pamungkas adalah pemain tim nasional sepakbola Indonesia yang sekarang bermain di klub Persija Jakarta). Niko tidak mengeluarkan uang sepeser pun dalam melakukan kegiatan klub tersebut dikarenakan ia mendapat beasiswa. Niko mendapat beasiswa karena ia dianggap punya bakat di dalam sepakbola.
Keinginan Niko saat ini hanyalah dapat membahagiakn ibunya dan adik-adiknya, dan suatu saat bisa kuliah lagi. Keinginan niko untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi sangat besar karena setiap hari ia selalu membaca koran, dan dari gaya bicaranya ia terlihat cerdas selain itu ia juga mempunyai wawasan yang luas.
0 comments:
Posting Komentar